Faktor Risiko Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr): Analisis Kekurangan Nutrisi Maternal Dan Preeklampsia Di Rumah Sakit Perkotaan Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.37294/jrkn.v9i1.648Abstract
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat kurang dari 2.500 gram, yang meningkatkan risiko kematian bayi hingga 20 kali. BBLR menjadi salah satu penyebab kematian neonatal di Indonesia dan negara lain, dipengaruhi oleh anemia ibu, status gizi, dan komplikasi kehamilan seperti preeklampsia. Di sebuah rumah sakit di Bandung, prevalensi BBLR naik dari 9,81% pada 2020 menjadi 10,6% pada 2021, sering dikaitkan dengan hipoglikemia dan asfiksia yang berdampak pada kesehatan ibu serta biaya kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengaruh Kekurangan Energi Kronis (KEK), anemia, dan preeklampsia terhadap BBLR dengan desain kohort. Dari 728 ibu, 259 dipilih melalui sampel acak sistematis. Analisis data dilakukan dengan uji univariat dan bivariat. Sebagian kecil bayi mengalami BBLR (31,7%), hampir setengah ibu mengalami anemia (40,9%), dan sebagian kecil mengalami KEK (12,7%) serta preeklampsia (11,6%). Hasil menunjukkan hubungan signifikan antara anemia dan preeklampsia dengan BBLR (p < 0,05), namun tidak ada hubungan antara KEK dan BBLR (p > 0,05). Hasil kajian ini menekankan pentingnya penanganan anemia, KEK, dan preeklampsia untuk mengurangi angka BBLR.
Kata Kunci: Anemia, KEK, BBLR, Preeklampsia
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Mira Miraturrofi’ah1, Dewi Kartini, Liawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.