PENERIMAAN IBU NIFAS TERHADAP THERAPI AKUPRESUR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DITINJAU DARI SUDUT PENERIMA DAN PEMBERI LAYANAN DI PUSKESMAS TABANAN III
DOI:
https://doi.org/10.37294/jrkn.v3i1.141Keywords:
Akupresur, Produksi ASI, PenerimaanAbstract
Latar belakang dan tujuan: Pasal 48 undang-undang kesehatan no 36 tahun 2009 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu jenis penyelenggaraan upaya kesehatan. Puskesmas Tabanan III merupakan salah satu puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional. Pelayanan kesehatan tradisional ini berupa asuhan mandiri ramuan dan akupresure. Khusus untuk pelayanan kesehatan maternitas dilakukan di poli kebidanan, ruang perawatan maternitas dan ruangan khusus untuk terapi akupresur terutama untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu-ibu nifas. Namun fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa pelayanan ini belum banyak dimanfaatkan oleh pasien di ruang maternitas. Belum diketahui dengan pasti apakah terapi akupresure ini diterima oleh pasien atau tidak.
Metode :Rancangan penelitian ini adalah kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui teknik in-depth interview  terhadap 12 orang informan terdiri dari 6 orang informan utama, 6 orang informan pendukung yang terdiri dari 2 orang keluarga informan utama, 2 orang petugas pelaksana dan 1 orang penanggung jawab program dan 1 orang kepala Puskesmas.  Â
Hasil: Hasil penelitian ini menemukan sebagian besar informan memiliki pengalaman memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional seperti pijat namun belum mengetahui dengan pasti pelayanan akupresur di Puskesmas Tabanan III. Setelah mendapatkan terapi akupresur untuk meningkatkan produksi ASI secara umum para informan ini memiliki persepsi yang baik dan menerima terapi ini dengan senang hati. Informan ini berharap terapi ini dikembangkan dan diberikan kepada semua pasien. Namun  pelayanan akupresur di Puskesmas Tabanan III belum optimal disebabkan masih kurangnya anggaran, sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Para informan berharap terapi ini dikembangkan dengan membuat strategi maupun manajemen pelayanan kesehatan tradsional yang baik dari tingkat pusat sampai tingkat daerah. Â
Simpulan: Simpulan penelitian ini persepsi informan tentang terapi akupresur baik dan menerima terapi ini dengan senang hati. Terapi ini masih perlu ditingkatkan baik dengan cara membuat strategi dan manajemen pealayanan yang baik.
Downloads
References
Bungin,B.2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo. Persada
Creswell, J.W. 2003. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches. New Delhi: SAGE Publications
Creswell,J.W.1998. Qualitative Inquiry and Research Designs. New Delhi: SAGE Publications
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2018a. Kurikulum dan Modul Training of Trainer Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresur . Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2018b. TOT Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresure. www.yankes.kemkes.go.id/read-tot-asuhan-mandiri-pemanfaatan-toga-dan-akupresure-3703.html. 30 Oktober 2018 (16:14).
Moleong.2000. Metdologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Pelayanan Kesehatan Tradisional. 3 Desember 2014. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 369. Jakarta.
Rosenstock, I. (1974). Historical Origins of the Health Belief Model. Health Education Monographs. Vol. 2 No. 4.
Siswanto. 2017. Pengembangan Kesehatan Tradisional Indonesia: Konsep, Strategi dan Tantangan. http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jpppk.30 Oktober 2018 (09:30).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Kesehatan. 13 Oktober 2009. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144. Jakarta.