GAMBARAN TINGKAT KOMPETENSI SOSIAL KONSELOR SEBAYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.37294/jrkn.v3i2.156Keywords:
PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja), konselor sebaya, kompetensi sosialAbstract
Latar belakang: PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) bertujuan untuk mengatasi permasalahan remaja yang ada saat ini. Implementasi program ini adalah pembentukan konselor sebaya. Kegiatan yang dilakukan konselor sebaya adalah memberikan informasi kepada remaja cara mengakses layanan kesehatan reproduksi dan membangun dukungan masyarakat tentang kesehatan reproduksi remaja. Kemampuan konselor sebaya dalam menjalankan tugasnya terlihat dari kompetensi sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat gambaran kompetensi sosial konselor sebaya.
Â
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah konselor sebaya di masyarakat dengan jumlah konselor sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner identitas diri dan skala kompetensi sosial. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan distribusi karakteristik responden dan tingkat kompetensi sosial.
Â
Hasil: Penelitian mengungkapkan delapan orang responden memiliki kategori kompetensi sosial yang tinggi (14,3%), tiga puluh sembilan orang memiliki kompetensi sedang (69,6%) dan sebanyak sembilan orang memiliki kompetensi sosial rendah (16,1%).
Â
Kesimpulan: Kompetensi yang dimiliki konselor sebaya adalah memberikan informasi tentang PKPR kepada remaja di masyarakat. Konselor yang memiliki kompetensi sosial baik maka akan mampu memperluas hubungan interpersonal di lingkungannya.
Downloads
References
Arsani, N.L.K.A., N.N.M. Agustini., I.K.I. Purnomo. (2013). Peranan program PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di Kecamatan Buleleng. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. 2 (1): 2303-2898.
Denno, D.M.H., Hoopes, M.P., Andrea, J.D., Chandra-mouli, M., Venkatraman, S.M. (2015).Effective Strategies to Provide Adolescent Sexual and Reproductive Health Services and to Increase Demand and Community Support. Journal of Adolescent Health, 56(1), pp.S22–S41. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.jadohealth.2014.09.012.
Depdiknas. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung : ABKIN
House, L. & Tevendale, H. (2017). Implementing Evidence-Based Teen Pregnancy-Prevention Interventions in a Community-Wide Initiative : Building Capacity and Reaching Youth. Journal of Adolescent Health, 60(3), pp.S18–S23. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.jadohealth.2016.08.013.
Kim, M., Youn, S., Park, M., Song, K., Shin, T., Chi, J., Shin, J., Seo, D., Hong, S. (2007). A Review of Human Competence in Education Research : Levels of K-12, College, Adult, and Business Education. Asia Pacific Education Review-Education Research Institute 2007, Vol. 8, No. 2, 343-363
Larson, R., Wilson, s., Brown, B.B., Frustenberg, F.F., & Verma, S. (2002). Changes in adolescents interpersonal experiences: Are they being prepared for adult relationship in the 21st century?. Journal of Research on Adolescence, 12(2), 31-68. doi:02.1015/j.sbspro.2002.07.256
Low, S., Cook, C.R., Smolkowski, K., Buntain-ricklefs, J.(2015). Promoting social – emotional competence : An evaluation of the elementary version of Second Step ®. Journal of School Psychology, 53(6), pp.463–477. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.jsp.2015.09.002.
Marzuki, W., Jaafar,W., Mohamed, O., (2011). Social and Counseling self-efficacy among trainee counselor in malaysia. , 00, pp.676–679.
Mustaffa, S., Nazir, Z., Aziz, R., Nasir, M. (2013). Emotional intelligence , skills competency and personal development among counseling teachers. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 93(1995), pp.2219–2223. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.10.191.
Sahupala, O. M., (2014). Kontribusi efikasi diri sosial dan kompetensi sosial terhadap kesejahteraan subjektif remaja awal. (Tesis master tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Santrock, J.W. (2012). Psikologi Pendidikan, Jakarta: Salemba Humanika
Sarah, R.C.L.,(2012). Implementasi Program pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas (Studi Kasus di Kabupaten Sumbawa Barat). Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Schulte, F., & Barrera, M. (2010). Social Competence in Children Brain Tumor Survivor; A Comprehensive Review. Springer Verlag: Support Care Cancer 18:1499-1513. DOI 10.1007/s00520-010-0963-1
Sotolongo, J.S., House, M., Duane, L., Swanson, S. (2017). Integrated Community Strategies for Linking Youth to Adolescent Reproductive Health Services : A Case Study. Journal of Adolescent Health, 60(3), pp.S45–S50. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.jadohealth.2016.11.026.
Sugiarti, R., & Surihadi, F. (2012). Studi Literatur Kompetensi Sosial Siswa Cerdas Istimewa. Proceeding. Seminar Nasional & Temu Ilmiah Nasional Ikatan Psikologi Pendidikan Indonesia. Surabaya: Universitas Airlangga
Weissberg, R., P. & Elias, M.,J. (1993). Enhancing Young People’s Social Competence and Health Behavior. An Important Challenge for Educators, Scientists, Policymakers, and Funders. Applied and Preventive Psychology 2: 179-190. Cambridge University Press. AAApp. 0962-1849/93
World Health Organization. (2012). Literature Review:Youth-friendly Health Services. MIET Africa.
Willis, S.S. (2007). Konseling Individual: teori dan praktek. Bandung: Penerbit Alfabeta
Winangsih, R., Kurniati, D., &Duarsa D. (2015). Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Kuta Selatan. Bali : Universitas Udayana
Witherington, H. (1991). Psikologi Pendidikan terj. M. Bukhari, Jakarta: Rineka cipta
Zulfitri, R., (2016). Pengaruh Pelatihan Konselor Sebaya Pada Siswa SMK terhadap Pengetahuan dan Ketrampilan dalam memberikan Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja.Tesis (tidak diterbitkan), Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.