Perbedaan Kadar Bilirubin Total Sebelum Dan Sesudah Fototerapi Pada Neonatus Di RSU PRIMA MEDIKA
DOI:
https://doi.org/10.37294/jrkn.v9i2.748Abstract
Abstrak
Hiperbilirubinemia pada neonatus merupakan kondisi klinis yang umum terjadi dan memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi neurologis. Fototerapi dikenal sebagai metode yang efektif untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kadar bilirubin sebelum dan sesudah fototerapi yang diberikan selama 24 jam secara kontinu menggunakan alat fototerapi LED. Subjek dalam penelitian ini melibatkan 44 neonatus yang menjalani fototerapi dari Januari hingga Maret 2025. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS, diawali dengan uji normalitas Shapiro-Wilk dan dilanjutkan dengan uji paired sample t-test. Hasil uji normalitas menunjukkan data berdistribusi normal (p > 0,05). Uji t berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kadar bilirubin total sebelum dan sesudah fototerapi (p < 0,001). Rata-rata kadar bilirubin menurun dari 16,24 mg/dL menjadi 9,45 mg/dL, dengan penurunan rata-rata sebesar 6,78 mg/dL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fototerapi terbukti efektif secara statistik dalam menurunkan kadar bilirubin pada neonatus. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan fototerapi sebagai salah satu intervensi utama dalam penanganan hiperbilirubinemia pada neonatus.
Kata kunci : Fototerapi, Hiperbilirubinemia, Neonatus
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pande Made Arie Santika Putri Raweg, Ni Wayan Desi Bintari, Didik Prasetya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.